senin 20 september 2010
hari yg tidak biasa bagi seorang fakhriyudha
hari ini ya hari ini tak biasa nya aku menang dalam maen dum
firasatku tak mengatakan apa - apa
tapi muncul rasa was-was yg mendalam
ya..
dimulai dari informasi hadi kalau hanya ada 14 siswa yg mendapatkan Grade
semula kelas heboh akan kami
tapi bak malaikat lewat, kelas pun sunyi bak kuburan
tak ada yg berbicara
hanya bunyi hasil dari tabrakan antara kartu dum dan kaca yg menghiasi kelas
semua senyap
keringat dingin keluar dari sekujur tubuh tak terkecuali
konsentrasi bermain buyar
hadi pun memecah hening
hadi : astaghfirullah.... mun kda lulus kayapa bepadah lwan ortu lah
sementara kami diam
nafas ku tidak beraturan
dan begitu juga dengan nanda dia lebih mirip dengan orang kepedasan
dan semua nya bisa saya rasa kecuali hendi
bukan karena hendi seorang pintar atau pun jenius yg sudah pasti graded
tapi karena ia tak ikut sertifikasi
lagipula dia bukan kelas alam 3-4
suasana hening masih menyelimuti
sementara aku sudah tidak peduli dengan permainan karu ditangan ku
pertama kalinya aku merasakan hal ini
entah apa tapi sepertinya bersumber dari 3 jari dibawah tulang rusuk
aku ingin menangis .. tapi aku tahan alhamdulillah
yg kutakutkan bukan hanya jika aku tak dapat grade tapi jika aku dapat grade bagaimana dengan teman ku yg lain
seperti dalam film 3 idiot
menyedihkan jika kau sukses dan menyaksikan teman mu dalam keadaan terpuruk
dan satu hal lagi
tapi lebih menyedihkan jika kita tahu kalau teman kita sukses , ketika kita sedang terpuruk dibawah
2 pemikiran yg saling berganti setiap waktu aku berputar
dan benar kekhawatiran ku bertambah ketika mengetahui kalau salah seorang telah mengetahui hasil tapi belum pasti
dan dari mereka yg disebut aku tidak mendengar kata Fakhriyudha
dan telah kuhitung2 mereka pas 7 orang untuk dikelas ku
7 untuk kelas sebelah
nervous
gugup
keringat dingin berlandaskan suhu badan yg panas
mudahan itu cuma rumor ... amin..
biasa nya dalam berdoa aku hanya meminta yg terbaik
tapi tidak untuk sekarang
aku berdoa
agar aku bisa membuat bahagia ortu ku dgn hasil yg cukup memuaskan,
ini lebih buruk daripada berpura2 membenci orang
hal yg kutakuti selain murka Allah ialah kekecewaan kedua Ortu ku
aku takut kehilangan kepercayaan mereka
tapi aku harus berani
akan kucoba untuk berbicara dengan mereka
beberapa kali kucoba untuk menerka apa tanggapan mereka jika hasilku tidak memuaskan
mulai dari hipotesa yg paling kuharapkan
" yasudah gapapa , km dah ngelakuin yg terbaik. mungkin bukan rejeki mu "
sampai
dimarahi dengan kata-kata kasar lalu terjadi pemboikotan terhadap ku , hape dsita , motor juga, kompi juga uang sangu di
kurangi dan akhirnya gue harus pp jalan kaki
dan yang paling parah
gue di deportasi secara paksa oleh ortu ke tempat lahirnya ayah gue sukamara disuruh ngikut ama sepupu gue yg udah jadi
anggota dprd disana
gue gak mau
kenapa
disana itu pasti gue tinggal nya di rumah alm. Nenek gue
rumah beliau di pinggir sungai
perbatasan kalteng- kalbar
disana ga ada sinyal indosat adanya cuma telkomsel kalopun ada paling 1-2 biji
terus listriknya cuma bisa malam aja
barang - barang pada mahal
isi pulsa 10000 bayar 15000
ice walls yg harga normalnya 2000an jadi 5000an
semua mahal ...
hening
gue dalam kegelapan kamar gue diam sendiri dan merangkai karangan ini
terbesit keinginan untuk mengakhiri hidup
tapi itu bukan lari dari masalah
melainkan menambah masalah
ortu pasti kecewa ama gue yg bunuh diri
senyum mereka yg selama ini ada dalam imajinasi gue pasti buyar dengan raut sedih berhiaskan airmata
dan yg paling kejam ialah
ortu gue ga nangis sama sekali malah nyumpahin gue walaupun udah mati
dan sampai di alam baka gue pun dsidang sebagai anak durhaka
T.T
07.09 20 September 2010